Lilin merupakan alat alternatif yang cukup ampuh ketika lampu padam. Ini menjadi pilihan terbanyak kususnya bagi masyarakat menengah kebawah.
Selain digunakan untuk penerangan ruangan, Lilin juga sering digunakan untuk acara-acara pesta seperti: pesta hari natal, hari ultah, hari menyambut bulan puasa dan masih banyak lainya.
Jadi, meskipun Indonesia sudah memiliki mesin penerang (PLN), namun manfaat lilin tidak dapat dipandang sebelah mata lagi.
Kebanyakan perusahaan berlomba menciptakan lilin dengan berbagai bentuk yang trend agar memunculkan sensasi yang baru, sehingga pembeli tidak akan bosan menggunakan lilin sebagai penerang ruangan maupun untuk meromantiskan suasana.
Namun dari banyaknya model lilin yang diciptakan, bahan serta cara pembuatan hampir sama. Bedanya mereka menggunakan mesin saja.
Jika Anda mempunyai keinginan membuat lilin sendiri dengan bahan yang mudah didapatkan, silahkan baca tutorial berikut ini.
Sebelum memasukkan potongan bahan lilin kedalam panci, pastikan dulu apakah bahan tersebut sudah Anda potong kecil-kecil. Potongan yang terlalu besar melambatkan proses pencairan, dan terkadang pencairan tidak merata sepenuhnya. Setelah itu masukkan potongan lilin kedalam panci kecil dan nyalakan sumber panas hingga air dalam panci besar mendidih. Air mendidih itu akan melelehkan bahan lilin secara perlahan.
2. Gunakan termometer untuk memantau suhu bahan lilin.
Jika Anda ingin mendapat hasil terbaik, Sediakan termometer termometer gula atau termometer lilin yang dijual di toko memasak atau toko bahan kerajinan. Jika Anda tidak memiliki termometer gula, Anda juga bisa menggunakan termometer daging. Namun yang perlu Anda ingat jika memakai termometer daging maka lilin akan lebih sulit dibersihkan.
Peraturan suhu :
Parafin seharusnya akan mencair saat mencapai suhu antara 50 hingga 60°C.
Lilin kedelai seharusnya akan mencair saat mencapai suhu antara 76,6 hingga 82,2°C.
Lilin lebah seharusnya akan mencair saat mencapai suhu kira-kira 62,7°C. Anda dapat meneruskan hingga suhu yang lebih tinggi namun jangan sampai melebihi 79,4°C.
Lilin bekas seharusnya mencair saat mencapai suhu sekitar 85°C. Buanglah sumbunya menggunakan penjepit.
3. Tambahkan wewangian pada lilin cair Anda.
Wewangian perlu Anda tambahkan agar lilin menjadi lebih wangi dan tidak membosankan. Jika Anda ingin menambahkan wewangian seperti minyak esensial, Anda bisa mendapatkannya di toko bahan kerajinan.
Agar tidak salah, disarankan untuk membaca petunjuk takaran pada botol wewangian, daripada mengira-ngira. Setelah itu aduk hingga merata.
Sumber Artikel : id.WikiHow.com
Sumber Foto : Britha.com
Selain digunakan untuk penerangan ruangan, Lilin juga sering digunakan untuk acara-acara pesta seperti: pesta hari natal, hari ultah, hari menyambut bulan puasa dan masih banyak lainya.
Jadi, meskipun Indonesia sudah memiliki mesin penerang (PLN), namun manfaat lilin tidak dapat dipandang sebelah mata lagi.
Kebanyakan perusahaan berlomba menciptakan lilin dengan berbagai bentuk yang trend agar memunculkan sensasi yang baru, sehingga pembeli tidak akan bosan menggunakan lilin sebagai penerang ruangan maupun untuk meromantiskan suasana.
Namun dari banyaknya model lilin yang diciptakan, bahan serta cara pembuatan hampir sama. Bedanya mereka menggunakan mesin saja.
Jika Anda mempunyai keinginan membuat lilin sendiri dengan bahan yang mudah didapatkan, silahkan baca tutorial berikut ini.
Metode 1 dari 3: Mempersiapkan Bahan Lilin untuk Dicairkan
![]() | 1. Tentukan Jenis Bahan LilinAda beberapa jenis bahan yang dapat Anda gunakan untuk membuat lilin. Coba Anda baca perkiran hasil perbandingan antara Parafin, Lilin Kedelai dan Lilin Lebah dibawah ini. |
|
![]() | 2. Siapkan Panci Kukus Ganda Seperti yang Anda Gunakan Saat Memasak Makanan |
|
Metode 2 dari 3: Mencairkan Bahan Lilin
1. Taruh potongan bahan lilin dalam panci kecil.Sebelum memasukkan potongan bahan lilin kedalam panci, pastikan dulu apakah bahan tersebut sudah Anda potong kecil-kecil. Potongan yang terlalu besar melambatkan proses pencairan, dan terkadang pencairan tidak merata sepenuhnya. Setelah itu masukkan potongan lilin kedalam panci kecil dan nyalakan sumber panas hingga air dalam panci besar mendidih. Air mendidih itu akan melelehkan bahan lilin secara perlahan.
2. Gunakan termometer untuk memantau suhu bahan lilin.
Jika Anda ingin mendapat hasil terbaik, Sediakan termometer termometer gula atau termometer lilin yang dijual di toko memasak atau toko bahan kerajinan. Jika Anda tidak memiliki termometer gula, Anda juga bisa menggunakan termometer daging. Namun yang perlu Anda ingat jika memakai termometer daging maka lilin akan lebih sulit dibersihkan.
Peraturan suhu :
3. Tambahkan wewangian pada lilin cair Anda.
Wewangian perlu Anda tambahkan agar lilin menjadi lebih wangi dan tidak membosankan. Jika Anda ingin menambahkan wewangian seperti minyak esensial, Anda bisa mendapatkannya di toko bahan kerajinan.
Agar tidak salah, disarankan untuk membaca petunjuk takaran pada botol wewangian, daripada mengira-ngira. Setelah itu aduk hingga merata.
4. Tambahkan zat pewarna.
Jangan menggunakan pewarna makanan pada lilin karena zat perwarna ini berbahan dasar air. Belilah pewarna berbahan dasar minyak di toko bahan kerajinan. Biasanya Anda akan menemukan juga pewarna khusus untuk lilin. Baca petunjuk pada botolnya agar tahu takaran yang tepat untuk mendapatkan warna yang Anda inginkan. Masukkan pewarna tetes demi tetes hingga Anda mendapatkan warna yang tepat. Aduk hingga merata.
5. Pasanglah sumbu di tengah-tengah cetakan lilin.
Sumbu harus berada tepat di tengah cetakan lilin dengan ujung paling tidak 5 cm menyembul keluar dari lilin. Tempelkan pangkal sumbu pada dasar cetakan dengan selotip bolak-balik. Untuk menahan posisi sumbu, gulung ujung sumbu pada bagian tengah pensil atau bolpen dan letakkan pensil atau bolpen itu melintang di atas cetakan. Pastikan posisi sumbu tegak lurus, tepat di tengah-tengah cetakan.
Jika punya penjepit besar, Anda juga bisa menggunakannya untuk menjepit ujung sumbu, agar tetap berada di tengah-tengah cetakan. Penjepit itu harus cukup panjang agar dapat diletakkan melintang di atas cetakan.
Jangan menggunakan pewarna makanan pada lilin karena zat perwarna ini berbahan dasar air. Belilah pewarna berbahan dasar minyak di toko bahan kerajinan. Biasanya Anda akan menemukan juga pewarna khusus untuk lilin. Baca petunjuk pada botolnya agar tahu takaran yang tepat untuk mendapatkan warna yang Anda inginkan. Masukkan pewarna tetes demi tetes hingga Anda mendapatkan warna yang tepat. Aduk hingga merata.
5. Pasanglah sumbu di tengah-tengah cetakan lilin.
Sumbu harus berada tepat di tengah cetakan lilin dengan ujung paling tidak 5 cm menyembul keluar dari lilin. Tempelkan pangkal sumbu pada dasar cetakan dengan selotip bolak-balik. Untuk menahan posisi sumbu, gulung ujung sumbu pada bagian tengah pensil atau bolpen dan letakkan pensil atau bolpen itu melintang di atas cetakan. Pastikan posisi sumbu tegak lurus, tepat di tengah-tengah cetakan.
Jika punya penjepit besar, Anda juga bisa menggunakannya untuk menjepit ujung sumbu, agar tetap berada di tengah-tengah cetakan. Penjepit itu harus cukup panjang agar dapat diletakkan melintang di atas cetakan.
Metode 3 dari 3: Mencetak Lilin
Siapkan cetakan lilin Anda. Anda dapat menggunakan kaleng, toples kaca kecil, cangkir teh bekas, atau wadah apapun yang tahan panas. Kaleng adalah pilihan yang paling aman, tetapi kalau Anda memiliki wadah lain yang tahan panas, Anda juga boleh menggunakannya. Letakkan cetakan di atas permukaan datar pada area kerja Anda (misalnya di atas baki panggang atau talenan). |
![]() | Tuang lilin cair ke dalam cetakan. Tuangkan secara perlahan agar tidak sampai tumpah. Pastikan juga untuk tidak menyenggol sumbu sehingga berubah posisi atau jatuh keluar dari cetakan. Tuang hingga seberapa penuh, itu terserah Anda. Lilin lebah akan sedikit menyusut setelah dingin, jadi pertimbangkan itu saat Anda menuangnya ke dalam cetakan. |
![]() | Biarkan lilin menjadi dingin. Membiarkan lilin dingin selama 24 jam adalah yang terbaik, jika memungkinkan. Semakin lama lilin Anda dinginkan, hasilnya akan semakin baik. Lilin parafin umumnya harus dibiarkan dingin selama 24 jam. Lilin kedelai umumnya butuh waktu pendinginan selama 4 hingga 5 jam. Lilin lebah umumnya butuh dibiarkan dingin selama 6 jam, tetapi jika Anda tidak terburu-buru, akan lebih baik jika mendinginkannya semalaman. Jika lilin Anda terbuat dari lilin bekas, biasanya hanya perlu membiarkannya dingin selama beberapa jam saja. |
![]() | Lepaskan lilin dari cetakan dan potong ujung sumbunya hingga sekitar 6 mm saja dari permukaan lilin. Ini dilakukan untuk membatasi nyala apinya, karena sumbu yang panjang akan membuat nyala api terlalu besar. |
Sumber Artikel : id.WikiHow.com
Sumber Foto : Britha.com
2 comments
Tulis commentsbagi yang berkeinginan membuat usaha lilin untuk mati lampu berskala home industri, CV.KREATIF ABADI ,menyediakan mesin cetak lilin dan bahan baku, murah dan berkualitas, kunjungi usahalilin.blogspot.co.id
ReplySaya belum pernah coba lilin dari minyak soy dan bee wax. Agak mahal dan bahan sulit didapat ya. Kalau untuk dijual lagi, pasti butuh pasokan yang rutin. Tapi kalau mau membuat lilin sendiri silahkan kunjungi blog kami.
ReplySilahkan berkomentar sesuai topik yang dibahas